10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk bangsa Indonesia, menghormati pahlawan yang gugur di medan perang sesuai latar belakang sejarah Indonesia. Ir Soekarno pernah berkata “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghormati jasa Pahlawannya.” Kita semua mengakui bahwa Bangsa Indonesia sangat menghormati jasa pahlawan yang rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Saat ini, pahlawan tidaklah harus disematkan pada orang yang bertempur di medan perang, tidak harus menggambarkan orang yang membawa senjata tajam untuk membela bangsanya. Walaupun saat ini negara Indonesia sudah merdeka, namun kita tetap bisa menjadi pahlawan untuk diri sendiri dan orang sekitar dengan meniru kegigihan dan semangat pahlawan yang gugur di medan perang. Seiring perkembangan zaman setiap orang memiliki makna yang berbeda pada kata ‘pahlawan’, pemaknaan ini tentunya berdasarkan individu masing-masing. Pemuda bisa juga disebut sebagai seorang pahlawan karena memiliki peran yang tidak bisa dianggap remeh. Kemajuan bangsa berada di tangan pemudanya melalui pemikiran-pemikiran kreatif serta inovasi dari para pemuda dapat menjadi senjata yang mampu menolong keterpurukan bangsa. Orang yang bisa memberikan dampak positif saat ini bisa juga dikatakan sebagai pahlawan, oleh karena itu jadilah pahlawan setiap harinya. Nilai pahlawan yang kita terapkan di kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara menghormati pahlawan terdahulu.
Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nara Kreatif, Ani Nur saat diwawancarai menyebutkan bahwa menurut beliau arti pahlawan adalah “Orang yang mengesampingkan diri sendiri, idealisme, arogansi, egoisme dalam diri untuk bisa menjalankan hal yang menjadi tanggung jawab, dengan melihat berbagai sesuatu dari sudut pandang yang berbeda untuk melakukan tanggung jawab sepenuh hati sesuai dengan harapannya.” Lebih lanjut perempuan yang telah menjabat sebagai kepala PKBM sejak tahun 2017 ini menambahkan “Sebagai generasi muda masa kini, kita bisa menjadi ‘pahlawan’ untuk keluarga, orang lain masyarakat sekitar, dengan tetap memberikan kontribusi memberikan hal-hal positif yang bertanggung jawab dan bermanfaat.” PKBM Nara Kreatif yang bergerak di bidang pendidikan khususnya sudah menjadi pahlawan bagi anak-anak putus sekolah dan anak-anak pra sejahtera dengan memberikan beasiswa program pendidikan kesetaraan. Melalui tim yang terdiri dari para pemuda juga, Nara bisa menjadi sebuah wadah untuk memberikan sumbangsih terhadap masyarakat, memberikan pikiran-pikiran yang positif, dan memberikan gagasan-gagasan ide yang baik. Menurutnya, tenaga Pengajar PKBM Nara Kreatif juga pantas disebut sebagai pahlawan “Dengan kegigihan, perjuangan mereka yang tetap melakukan kegiatan belajar mengajar dalam keadaan apapun, dalam keadaan pandemi yang memang mewajibkan semua instansi pembelajaran formal maupun non formal untuk tetap melakukan pembelajaran dengan metode daring.”. Hari Pahlawan juga tidak hanya dilakukan melalui sebuah perayaan saja namun makna dibalik itu adalah melihat bagaimana nilai pahlawan ini sudah tertanam pada setiap individu di Tim PKBM Nara Kreatif. “Yang pertama dengan melakukan introspeksi diri, dengan melihat apa hal positif yang sudah kita berikan kepada orang disekitar kita, merefleksikan diri atas kebermanfaatan apa yang sudah diberikan,” jelasnya.
Perayaan Hari Pahlawan ini dirayakan oleh seluruh warga belajar, dengan mengingatkan kembali sosok pahlawan terdahulu yang sudah berjuang untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia hingga bisa sampai pada keadaan seperti ini. Seluruh warga belajar di tugaskan untuk membuat portofolio pahlawan yang dikagumi sebagai implementasi warga belajar bahwa Hari Pahlawan ini patut dirayakan sebagai bentuk mengingat bahwa perjuangan pahlawan-pahlawan terdahulu yang rela mengorbankan nyawa untuk membela negerinya hingga bisa Bangsa Indonesia bisa sampai pada keadaan seperti ini. “Tahun lalu PKBM Nara melakukan kegiatan-kegiatan lomba sebagai pengingat bagi warga belajar untuk mengenal lebih baik dari sosok pahlawan, namun karena dengan keadaan seperti ini kami tenaga pengajar hanya memberikan pembelajaran dengan metode sinkronus terkait Hari Pahlawan”. Warga belajar juga merupakan salah satu contoh pahlawan keluarga “Karena di tengah ekonomi yang sulit mereka harus tetap melanjutkan sekolah, mengejar ijazah untuk menaikkan taraf dan kualitas hidup mereka, namun di satu sisi mereka juga harus tetap memenuhi kebutuhan ekonomi di rumah,”, menurut wanita berhijab ini. Pada akhir wawancara, Ani memberikan sebuah closing statement yang menarik yang mampu dijadikan acuan bagi para pemuda . “Jangan tanya apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanya apa yang sudah kamu berikan pada negaramu”.